Dunia kita sunyi
Mendekatlah
Duduklah di balai bambu ini
Akan kita tatap bulan tanpa risau
Kita dengar alam berdendang
Meski tetap saja celoteh rapuh yang kian terdengar
Pohon-pohon wafat
Daun-daunnya mengering
Sementara hujan tak lagi ramah
Lihatlah bagaimana sebagian menzalimi sebagian yang lain
Beginilah sejarah manusia kini berjalan
Dunia kita sunyi
Tak ada yang mendengar
Kata hanya hingar
Beureunuen, 16 Agustus 20012