-------

Minggu, 01 Desember 2013

Republik Nakal


SAYA ini memang nakal dan sering tak berdaya di hadapan wanita cantik. Saya suka mencuri-curi pandang sambil berkhayal. Padahal saya pernah diajari kalau perbuatan itu tak baik. Tapi saya ini persis seperti kata seseorang yang saya lupa namanya, “Aku bisa menahan apa pun kecuali godaan”.

Saya memang nakal dan mudah tergoda. Tapi jangan pembaca terlalu kejam menghakimi saya seperti itu. Pasalnya, senakal-nakal saya, negara kita Indonesia ini jauh lebih nakal. Saya sudah bilang saya ini mudah tergoda, tapi ibu Nafsiah binti Haji Walinono tega memanfaatkan ketidakberdayaan ini dengan membagi-bagikan kondom. Gratis pula! Siapa yang tidak suka dengan yang gratis-gratis? Anak kecil pun mau kalau dikasih kondom gratis. Kita kan punya adagium, meunyo pre, gambe mangat!

Kalau kondom gratis ini dibagikan masa saya kecil dulu, saya akan meniupnya karena yang saya tahu kondom itu nama lain dari balon. Jadi ceritanya begini, dulu di meunasah saya pernah mendengar beberapa orang tua bergosip tentang seseorang lelaki. Ia digrebek di kota. Dalam kamarnya ditemukan kondom. Saya melihat ekspresi kejut orang tua itu begitu mendengar kata kondom. Sontak saya penasaran. Ketika mereka sudah pulang, diam-diam saya bertanya pada ustaz saya. “Ustaz, kondom itu apa?” Dengan santai ustaz menjawab, “Kondom itu balon”. Saya mengangguk dan langsung teringat guru bahasa indonesia di sekolah. Hei, bukankah ini yang disebut dengan sinonim?

Tapi kalau anak kecil zaman sekarang beda. Mereka sudah lebih duluan nakal dari saya. Mereka tahu kondom bahkan nekat memakainya meski longgar. Coba-coba. Yah, nama saja anak zaman sekarang! Apa yang mereka tidak tahu? Akses bebas internet mengajari mereka banyak hal, tak seperti saya dulu. 

Mungkin karena tidak ingin anak-anak zaman sekarang ketinggalan seperti saya yang baru mengenal kondom menjelang dewasa, dibuatlah Pekan Kondom Nasional. Sungguh suatu pembaharuan bukan?

Ini juga memberi makna baru pada orang-orang yang nakal seperti saya ini. Di bawah kata-kata Pekan Kondom Nasional itu saya bisa menerawang dengan mata batin saya (bak si Joko Bodo). Ada sebuah slogan tak kasat mata. “Ayo, jangan berani berkhayal saja! Mari meraba, mari mendaki. Aman kok!”

Aih, Indonesia memang nakal! Saya jadi tambah girang saja.[]


Sumber gambar: micecartoon.com

3 comments

Muhammad Haekal 2 Desember 2013 pukul 01.56

hahahahaha! renyah sekali, bang!

Anonim

gurih gurih ahahahhahahahha

Anonim

hahaha... langsung teringat guru sekolah, sang2 u keudeh, ternyata namanya sinonim..hahah

Posting Komentar