Lihat dia, berjalan pelan sambil berinjit sesekali. Kemudian seperti orang kerasukan gerakannya menjadi cepat dan tak beraturan. Berputar-putar seperti elang yang terkilir sayapnya. Sesekali ia merangkak berjalan namun yang pasti ia tetap berusaha berjalan dan menjauhi diri dari diam. Dia adalah penulis sampah yang sesekali membungkukkan badan mengutip sampah yang ada di tanah dan sesekali pula ia melengkungkan idenya untuk mengutip kata-kata yang kemudian ia susun secara berantakan dalam tulisan. Sering tak ada makna karena sampah. Kendati demikian mengumpulkan sampah adalah tindakan yang mulia ketimbang membiarkannya berserakan di mana-mana. Dalam kehidupan sehari-hari, selain sampah banyak juga mutiara-mutiara dan berlian abstrak yang berserakan di mana-mana. Karena hanya bisa melihat dengan mata, maka berlian dan mutiara-mutiara itu tidak menampakkan dirinya dan terbiarkanlah ia berserakan di mana-mana. Adapula yang dapat melihat namun hanya untuk konsumsi pribadinya saja dikarenakan ia tidak dapat menulis, menggambar, atau menghasilkan karya yang berupa hasil dari imajinasi dan kreatifitasnya.
0 comments
Posting Komentar