-------

Sabtu, 01 September 2012

Malu Menulis

Kendala lain (selain tak punya ide dll) dalam menulis adalah malu. Saya sering merasa malu dengan tulisan saya sendiri apalagi tulisan model curhat seperti ini. Terus terang saya tidak nyaman membicarakan tentang diri saya sendiri meski bisa jadi pengalaman atau hal-hal lain tetang saya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Meski demikian, sebagai seorang pembelajar, saya tetap harus menembus batas. Kata Nabi, musuhmu adalah dirimu sendiri. Ya, saya memang kerap menyerah pada kekuatan yang muncul dalam diri saya sendiri. Kekuatan itu seperti iblis membisiki saya untuk menyerah, tidak menulis, dan menyuruh untuk tidur atau memunculkan emosi-emosi negatif. 


Saya menganggap diri saya ini masih sangat pemula dalam dunia tulis menulis. Meski ada beberapa tulisan saya seperti artikel, opini, puisi dan cerpen yang sudah dimuat di media massa. Tapi semakin dalam saya menyelami dunia pena ini, semakin saya mendapati diri  sangat tertinggal dibanding orang lain yang sudah sukses dan bisa menulis. Ketika membaca blog teman saya merasa iri. Saya bertanya pada diri sendiri bagaimana supaya bisa menulis renyah dan enak dibaca. 

Selama saya mempelajari teori-teori tentang menulis, yang paling penting dari semua adalah berlatih. Misalnya seperti yang sedang saya lakukan ini. Mungkin sudah sangat klise mengatakan Practice makes perfect tapi begitulah adanya. Dengan membiasakan diri menulis, tidak hanya skill menulis yang meningkat tapi juga  rasa percaya diri yang akan tumbuh secara perlahan-lahan. Kekurangan rasa percaya diri memang sangat menganggu. Saya sering mendapat ide secara tiba-tiba, tapi karena krisis kepercayaan diri alias malu, ide-ide itu melayang. Padahal ide adalah harta. (Makanya ke Klinik Tong Feng!)

Mulai sekarang saya ingin menulis apa saja tanpa terkungkung oleh rasa malu. Terutama dalam menulis   perkara kecil tentang hal-hal terdekat. Yang paling penting yang harus saya lakukan adalah berhenti membandingkan kekurangan diri dengan kelebihan orang lain. Ini memang sangat umum terjadi. Tapi saya harus kembali meyakinkan diri bahwa orang punya jalannya sendiri dan saya juga. 

Untuk menjadi sukses tetap harus mampu menembus batas dan berhenti mengasihani diri sendiri. Dan mengenai rasa malu, saya akan mengatasi itu dalam tempo sesingkat-singkatnya. Insya Allah. Mari berlatih!

0 comments

Posting Komentar